Do’a (Niat Puasa Senin Kamis) Tatacara dan Keutamaannya

Kamu mau berpuasa di hari senin dan kamis? berikut penjelasan Do’a (Niat Puasa Senin Kamis) tatacara, waktu dan keutamaannya.

Puasa Senin Kamis adalah Puasa Sunnah yang dilakukan pada hari Senin dan hari Kamis dalam seminggu. Artinya jika kita melakukan puasa Senin Kamis dalam 1 (satu) bulan, itu berarti kita berpuasa sebanyak 8 (delapan) kali.

Zumhur mayoritas ulama ulama sepakat bahwa hukum puasa ini sunnah. Sunnah artinya jika dilakukan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak mendapat dosa. Dirangkum dari laman nu.or.id, muslim.or.id dan ceramah UAS (link dibawah)

Waktu Puasa Senin-Kamis

Durasi puasa Senin-Kamis sama seperti puasa-puasa pada umumnya yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut, ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa, sebagaimana halnya puasa-puasa lain.

Baca juga : Puasa Ramadhan dan Lebaran, Idul Fitri 2022

Waktu pelaksanaan puasa Senin Kamis bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa. Ada beberapa hari yang diharamkan untuk berpuasa yaitu:

  • hari raya Idul Fitri (1 Syawal)
  • hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
  • hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
  • separuh terakhir dari bulan Sya’ban
  • hari yang diragukan (30 Sya’ban, saat orang telah membicarakan ru’yatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).

PENTING

Bagi orang yang sudah menjadi kebiasaan berpuasa Senin-Kamis, dan kebetulan memasuki separuh terakhir dari bulan Sya’ban, maka tidak ada larangan untuk melanjutkan puasanya. Hal ini berdarkan hadits Nabi berikut:

لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدُكُم رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ، إِلاَّ أَنْ يَكُونَ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَومَهُ، فَليَصُمْ ذَلِكَ اليَوْمَ. (متفقٌ عَلَيْهِ)

Artinya: “Janganlah seseorang di antara engkau semua itu mendahului Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali kalau seseorang itu sudah biasa berpuasa tepat pada hari puasanya, maka hendaklah ia berpuasa pada hari itu.” (Muttafaq ‘alaih)

Lafal Do’a (Niat Puasa Senin Kamis)

Lafal Do’a (Niat Puasa Senin Kamis)

Sama seperti ibadah puasa pada umumnya, waktu untuk berdo’a (niat puasa Senin Kamis) adalah pada malam hari yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

Puasa hari Senin

Lafal Do’a (Niat Puasa Senin Kamis)

Dibaca: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta’ala.

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta’ala.”

Puasa hari Kamis

Lafal Do’a (Niat Puasa Senin Kamis)

Dibaca: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta’ala.

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta’ala.”

Namun, karena puasa Senin-Kamis merupakan puasa sunnah maka bagi orang yang lupa niat pada malam hari, maka boleh niat di siang harinya, yaitu dari pagi hari sampai sebelum tergelincirnya matahari (waktu zuhur), selagi ia belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Lafal niat ketika siang hari,

Puasa Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Dibaca: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil itsnaini lillâhi ta‘âlâ.

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Senin ini karena Allah ta’ala.”

Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Dibaca: Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati yaumil khamîsi lillâhi ta‘âlâ.

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunnah hari Kamis ini karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Puasa Senin-Kamis

  1. Ibadah puasa adalah ibadah yang dipandang istimewa di hadapan Alloh SWT.
    Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat.

    Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.

    Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.

    Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
  2. Puasa yang selalu dilakukan oleh Rasulullah
    Diriwayatkan dari Aisyah :

    كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَتَحَرَّى صَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
    Artinya: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis” (HR Tirmidzi dan Ahmad).
  3. Hari Kelahiran Nabi Muhmmad SAW.
    Dalam satu hadits dijelaskan:

    وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ:‏ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
    Artinya, “Nabi ditanya soal puasa pada hari Senin, beliau menjawab, ‘Pada hari itu aku dilahirkan dan wahyu diturunkan kepadaku” (HR Muslim: 1162).
  4. Hari penyetoran amal manusia
    Hari Senin dan Kamis merupakan hari penyetoran amal manusia. Sebuah kelebihan tersendiri, jika amal kita disetor dalam kondisi berpuasa.

    Dalam 1 (satu) riwayat dijelaskan suatu ketika Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ. Saat itu kondisi Usamah sedang berpuasa, sementara usianya sudah lanjut. Sang budak pun bertanya “Mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?” Usamah menjawab, “Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis.

    Ketika Nabi ﷺ ditanya tentang hal itu, beliau menjawab :

    إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيْسِ
    Artinya, “Sesungguhnya amalan para hamba disampaikan pada hari Senin dan Kamis.”

    Dalam hadits lain, beliau bersabda:

    تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
    Artinya, “Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa” (HR Tirmidzi).

Selain itu puasa Senin Kamis juga bisa dilakukan bersamaan dengan puasa qadha (puasa untuk mengganti puasa Ramadhan) Wallahu a’lam.

Sumber:

AreaIndonesia.com - 6 Januari 2022

Reader Interactions

Berikan Komentar